Sunday, 27 April 2014

end of the X

sebulan yang lalu
hampir tak terasa
(padahal terasa banget)
kita bertemu untuk terakhir kalinya
aku hanya bisa terpaku memandang wajahmu
tak banyak yang kuucapkan
hanya mataku yang bicara banyak
karena aku takut tak kan bisa lagi melihatmu sedekat ini
aku takut kelak saat kita dipertemukan lagi, aku tak bisa lagi menatapmu
karena akan ada seseorang yang lebih kau cintai
karena akan ada seseorang yang kau pilih menjadi pendamping hidupmu
ya, sejak awal semesta tak mendukungmu
teman2ku
tapi aku yakin itu hanya kesalah pahaman
karena mereka tak bisa melihat hatimu
hingga kini aku tersadar
kita berbeda
aku tak akan memaksakan kehendak
biarlah semua menjadi kenangan manis
pelajaran hidup yang getir
membuat seseorang akan semakin tegak berdiri

malam selalu lambat merambat
mengingatkanku tentang dikau
selalu saja ada sebab hingga aku terus mengingatmu
masih kuingat senyum manis mu
terasa bahagia walau hanya sekedar mengingatnya
lalu ada saja yang bertanya kabarmu
aku harus menjawab apa
aku tak bisa bercerita versi terbaik
aku hanya akan bercerita versi penderita
dengan derai air mata
apakah aku akan selalu begini
patah hati membuat metabolisme kacau
jam tidur, jam bangun, jam termenung, jam tersenyum
semua terjebak dalam kenanganmu
ah, itu hanya self-excuse
agar kau bisa bermalas2an
wkwkwk

semakin kuceritakan maka semakin perih perasaan ini
lebih baik kuhapus saja
berilah jeda
agar hati ini bisa menata kembali
tentang apa sebenarnya tujuan hidup ini
tentang makna yang akan kita tuju
semoga keceriaan kembali hadir dengan murninya tujuan hidupku
semoga kita dipertemukan dengan hati yang tlh berbeda


No comments:

Post a Comment